Karena rasa keprihatinku pada keadaan sekitarku , kutulis puisi ini, dan aku kirim ke Festival Sastra Migran Indonesia ke II di Hong Kong, 18 Maret 2012. Tak disangka masuk dalam 15 nominator cipta puisi.
Melawan Dalam Diam
Berbekal doa Ibu , ijazah smp, dan ktp
Ku hayun langkah ini mendaftar menjadi tkw
Kutinggalkan adik adikku, ternak dan riuh pasar itu
Aku gagahkan kaki ini
Karena aku tidak punya pilihan....!
Lelah hati dan jiwa dalam penantian panjang
Di penampungan yang sesak dengan beratus manusia
Aku pasrah.............
Karena aku tidak punya pilihan....!
Dan ketika hari yang dinanti tiba
Ku ucap pisah
Kutelan semua resah
Aku terus melangkah
Karena aku tidak punya pilhan......!
Disini, dinegeri beton ini.......
Kusyukuri keaadaanya dengan sega;a hitam dan putihnya
Kujadikan ianya sebagai pengukur nyaliku
Saat tiba hariku, disekelumit waktu yang terus memburu
Kuhiasi diri dengan ilmu
Ku kejar mimpiku
Ku tak peduli semua mata menatap ragu
Aku terus melaju beradu dengan waktu
Karena aku tidak punya pilihan....,
Sekarang,
Kubungkam,
Kudiam,
Bukan kutak melawan....!
Karena ku tak ingin berteriak dijalanan
Kegalauan ini
Keterpurrukan yang ibarat mencincang air
Harap dan angan yang melangit
Kutuangkan semua dalam lautan tintaku
Kulahirkan dalam akal diplomasiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar