BAGIAN DUA
Pukul 11.30 waktu hongkong, sekarang ini saya sudah ada di bumi hongkong.Hujan lebat menyambut kedatanganku,kuayun kaki ini melangkah pasti.Inilah TARIYATI gadis kampung yang ingin meraih sukses bekerja di luar negeri.Saya tidak mau menyerah dengan keadaan, segunung harapan agar aku sukses bekerja di sini dengan membawa banyak uang dolar, juga beribu ribu doa dilantunkan untuk keselamatanku disini.
Ada 4 anak tkw yang terbang bersamaku,namun semua beda ejen penyalur tenaga kerja.Inilah pertama kali aku ke luar negeri dan naik pesawat, bandara yang begini besar membatku bingung, jadi saya tidak tau dimana tasku berada.Kebetulan salah seorang anak yang terbang bersamaku ini sudah pernah bekerja ke luar negeri, jadi kami semua ikut saja kemana dia pergi.Setelah berjalan, kira kira 15 menit akhirnya kami sampai di tempat pengambilan tas.
Kini aku sampai di imigrasi, sebelum keluar kami diberi pengarahan oleh pegawai imigrasi, kurang lebih satu jam.Mereka menjelaskan tentang hak dan kewajiban pekerja dan majikan, uu tenaga kerja di hongkong setelah itu kami diberi buku pedoman yakni "PRACTICAL GUIDE FOR EMPLOYMENTSN OF FOREIGN DOMESTIC HELPER AND THEIR EMPLOYER SHOULD KNOW."
Sudah pukul 1 siang, kini aku di terminal 2 hall B, dan mbak ayu bilang suruh nunggu di depan restoran burger king.Tempat yang sebegini besar dimanakah letak restoran ini? Setelah berjalan dan berjalan akhirnya ku temukan jua,Ya allah laparpun menyerang perutku, dan aku hanya bisa menelan ludah karena aku memang tidak mempunyai duit dolar hongkong untuk membeli makanan.Untuk mengganjal perutku aku teguk air air putih yang dibelikan oleh mas dwi ketika di bandara tadi, dan sungguh malang betul nasibku, airpun tinggal sedikit dan kemanakah gerangan pegawai ejen yang menjemputku kok tidak nongol nongol sedari tadi. Sekarang sudah pukul 1 siang lebih, berarti telah 2 jam aku menunggu, kurebahkan badanku di troli bag ini,"Huh... capek sekali"Tiba tiba sja seorang lelaki paruh baya, tinggi kurus memakai kaca mata, berambut hitam putih bermata sipit sambil nyangklong tas dan membawa payung di tangan kirinya dan membawa kertas bertuliskan TARIYATI, PT TENAGA INDO SUPER, tanpa ragu ragu lagi aku menuju kearah lelaki itu.Kemudian lelaki pegawai ejen itu meminta pasport dan kontrak kerja yang kupegang. Kini kami meninggalkan terminal 2, menuju tempat satation bus. Sebentar kemudian kami sudah berada di luar airport dan sedang melewati sebuah jembatan yang lumayan panjang, dengan reka bentuk seperti segitiga, di kiri kanan berjajar besi beton hingga membentuk segitiga bila dilihat dari kejahua, kokoh berdiri seakan akan ingin mengucapkan selamat datang di negeri beton, hongkong. (akh.............jembatan ini seolah olah mengingatkanku pada jembatan yang ada di kampungku.Kalau dikampungku jembatan ini dipanggil TRATAK, yakni jembatan yang terbuat dari anyamann bambu dan kayu,sederhana sekali tapi mempunyai manfaat yang sangat banyak dan semoaga jembatan itu segara diganti dengan jembatan yang terbuat dari beton.)
Hujan diluar masih belum reda,dan kamipun berhenti di wancai, tempat imigration hongkong, untuk proses pembuatan ID CARDHongkong.Setelah menunggu dan antri cukup lama, akhirnya pembuatan id card ini selesai, kemudian pegawai ejen ini memberi kami sebungkus sanwich dan kopi.Kulahap sampai habis sanwich berisi ikan tuna dan mayonisitu, karena memang aku sudah lapar berat.Kemudian kami dibawa lagi ke centralkata lelaki pegawai ejen itu untuk test medikcal.Kini selesai sudah proses bekerja di hongkong.Kemudian kami dibawa kekantor ejen yang tidak jauh dari tempat medical.
Dikantor ejen kami semua diberi pengarahan bagaimana menjadi seorang HELPERyang baik.Nasehat sekaligus motivasi agar kami selamat sampai finish contract.(sungguh halus sekali mereka menyebut HELPER bukan MAID.)
"Tariyati, kesini kamu!" Pinta salah satu dari pegawai ejen."Majikanmu sudah datang."Sambungnya.
"Ya ...mam," jawabku. Entahlah tiba tiba saja rasa gemetar menyelubungi tubuhku,lidahku terasa kelu,seperti apakah kiranya majikanku,Baik kah atau sebaliknya.Kucoba untuk menenangkan diri dengan membaca ayat ayat Qur'an seingatku.Kemudian pegawai ejen itu membawaku ke ruang tamu dan berkata,"Tariyati ini majikanmu, setelah ini kamu ikut mereka dan bawa tas kamu!"
"Terimakasih mam,"jawabku dan kuberikan salam untuk majikanku,sambil kusunggingkan senyuman.
"Man on dai dai, sinsan. Ni hao."Mereka hanya menganggukkan kepala.Dalam hatiku cuma berdoa, mudah mudahan majikanku baik dan sabar.Kemudian kamimberanjak dari kantor ejen dan menuju kerumah majikan.
Di dalam mobil majikanku, kuhanya diam dan sesekali kudengar mereka berbicara dalam bahasa inggris.
Kemudian mam, tanya padaku,"Tari, can you speak english?"
Inilah pertama kali dalam hidupku, aku mendengar seseorang memanggil namaku dengan sebutan tari."Yes, but little." (inilah jawaban klasik orang indonesia,karena saya hanya sedikit mengerti bahasa inggris, yang sederhana, tapi kalau banyak saya tidak mengerti)
kemudian mam berkata, "Tari i has 2 son, my elder son, David 5 year and steven 3 year, when we reach at home, later i give you schedule work."
"Yes mam," Jawabku. Ya allah ternyata bekerja di luar negeri ini sungguh memerlukan di siplin yang sangat tinggi, harus pakai schedule work, seperti orang yang bekerja di kantor.Seperti apa kiranya schedule work, saya hanya bisa membayangkan , semua pekerjaan yang kulakukan mesti tepat waktu. Pelajaran berharga ke dua setelah sampai di hongkong.Segala sesuatu mesti harus direncanakan dan dipersiapkan dengan baik, sepeerti schedule work itu nanti. Tidak lama kemudian kami tiba di temopat parkir mobil, majikanku tinggal di kondomonium tierra verdee,tsing yi. Tepatnya di tingkat 51 paling atas sendiri.
jam sudah menunjukkan pukul 8 malam ketika kami tiba di tower 1, dan sebentar kemudian kami pun sudah sampai di rumah majikaku.Wah.... rumah yang begitu besar,dengan tata letak yang bagus dan rapi, sungguh kelihatan mewah seperti di hotel yang pernah kulihat di tv. Kulihat ada seorang nenek yang sedang menyiapkan makan malam, setelah menaruh barang barangku di kamar, akupun segera membantu di dapur, setelah semua makanan siap semua ditaruh dan disajikan di meja makan, setelah itu majikanku perempuan menaruh lauk, sayur dan semangkuk kecil nasi dan diberikan kepadaku sebagai jatah makan malamku dan aku disuruh makan di dapur, dan sebentar kemudian mereka makan sambil ngobrol, entah apa yang mereka bicarakan, mungkin begitulah adat dan tata cara mereka makan.
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12.30 malam, pekerjaan selesai dan akupun pergi tidur.Capek sekali hari ini, dan ini adalah hari pertamaku aku di hongkong. Ya alloh semoga aku selamat sampai finish contract, inilah doaku siang malam.