Sabtu, 31 Juli 2010

BAGIAN 3
Hari berganti hari,minggu berganti minggu, tidak terasa 3 bulan sudah aku berada di hongkong.Kegiatan rutinitas pekerjaan yang sangat padat dan melelahkan tiada waktu untuk istirahat ataupun melakukan kegiatan lain, kecuali kerja,kerja, dan kerja.3 bulan aku berusaha untuk menyesuaikan diri di hongkong.Bangun tidur pukul 6 pagi, tetapi aku bangun pukul 5 pagi, untuk menjalankan solad subuh, karena majikanku tidak mengizinkan aku untuk solad pada saat kerja.Jadi solad isyak dan maghrib aku jamak pada waktu isyak, sedang solad dhuhur dan solad asar aku hanya bisa solad dalam hati, dan aku sempurnakan setelah solad isyak.


"Assalamualaikum.....Buk,... bu siti.... buk siti......."
"Waalaikum salam.....e... nak dwi. Mari masuk.!"
"Repot ya buk siti?"
"Alah biasa nak dwi.... ibu baru ngrageni kedelai trus mandi, dan sekarang mau solad asar......!"
"Sudah makan bu?"
"Setelah solad asar nanti mau masak nasi goreng sambil nunggu basuki pulang, sebentar lagi pasti dia pulang.itu lo... ada kegiatan pramuka!"
"Kalau begitu

Minggu, 11 Juli 2010

BAGIAN DUA

Pukul 11.30 waktu hongkong, sekarang ini saya sudah ada di bumi hongkong.Hujan lebat menyambut kedatanganku,kuayun kaki ini melangkah pasti.Inilah TARIYATI gadis kampung yang ingin meraih sukses bekerja di luar negeri.Saya tidak mau menyerah dengan keadaan, segunung harapan agar aku sukses bekerja di sini dengan membawa banyak uang dolar, juga beribu ribu doa dilantunkan untuk keselamatanku disini.
Ada 4 anak tkw yang terbang bersamaku,namun semua beda ejen penyalur tenaga kerja.Inilah pertama kali aku ke luar negeri dan naik pesawat, bandara yang begini besar membatku bingung, jadi saya tidak tau dimana tasku berada.Kebetulan salah seorang anak yang terbang bersamaku ini sudah pernah bekerja ke luar negeri, jadi kami semua ikut saja kemana dia pergi.Setelah berjalan, kira kira 15 menit akhirnya kami sampai di tempat pengambilan tas.
Kini aku sampai di imigrasi, sebelum keluar kami diberi pengarahan oleh pegawai imigrasi, kurang lebih satu jam.Mereka menjelaskan tentang hak dan kewajiban pekerja dan majikan, uu tenaga kerja di hongkong setelah itu kami diberi buku pedoman yakni "PRACTICAL GUIDE FOR EMPLOYMENTSN OF FOREIGN DOMESTIC HELPER AND THEIR EMPLOYER SHOULD KNOW."
Sudah pukul 1 siang, kini aku di terminal 2 hall B, dan mbak ayu bilang suruh nunggu di depan restoran burger king.Tempat yang sebegini besar dimanakah letak restoran ini? Setelah berjalan dan berjalan akhirnya ku temukan jua,Ya allah laparpun menyerang perutku, dan aku hanya bisa menelan ludah karena aku memang tidak mempunyai duit dolar hongkong untuk membeli makanan.Untuk mengganjal perutku aku teguk air air putih yang dibelikan oleh mas dwi ketika di bandara tadi, dan sungguh malang betul nasibku, airpun tinggal sedikit dan kemanakah gerangan pegawai ejen yang menjemputku kok tidak nongol nongol sedari tadi. Sekarang sudah pukul 1 siang lebih, berarti telah 2 jam aku menunggu, kurebahkan badanku di troli bag ini,"Huh... capek sekali"Tiba tiba sja seorang lelaki paruh baya, tinggi kurus memakai kaca mata, berambut hitam putih bermata sipit sambil nyangklong tas dan membawa payung di tangan kirinya dan membawa kertas bertuliskan TARIYATI, PT TENAGA INDO SUPER, tanpa ragu ragu lagi aku menuju kearah lelaki itu.Kemudian lelaki pegawai ejen itu meminta pasport dan kontrak kerja yang kupegang. Kini kami meninggalkan terminal 2, menuju tempat satation bus. Sebentar kemudian kami sudah berada di luar airport dan sedang melewati sebuah jembatan yang lumayan panjang, dengan reka bentuk seperti segitiga, di kiri kanan berjajar besi beton hingga membentuk segitiga bila dilihat dari kejahua, kokoh berdiri seakan akan ingin mengucapkan selamat datang di negeri beton, hongkong. (akh.............jembatan ini seolah olah mengingatkanku pada jembatan yang ada di kampungku.Kalau dikampungku jembatan ini dipanggil TRATAK, yakni jembatan yang terbuat dari anyamann bambu dan kayu,sederhana sekali tapi mempunyai manfaat yang sangat banyak dan semoaga jembatan itu segara diganti dengan jembatan yang terbuat dari beton.)
Hujan diluar masih belum reda,dan kamipun berhenti di wancai, tempat imigration hongkong, untuk proses pembuatan ID CARDHongkong.Setelah menunggu dan antri cukup lama, akhirnya pembuatan id card ini selesai, kemudian pegawai ejen ini memberi kami sebungkus sanwich dan kopi.Kulahap sampai habis sanwich berisi ikan tuna dan mayonisitu, karena memang aku sudah lapar berat.Kemudian kami dibawa lagi ke centralkata lelaki pegawai ejen itu untuk test medikcal.Kini selesai sudah proses bekerja di hongkong.Kemudian kami dibawa kekantor ejen yang tidak jauh dari tempat medical.
Dikantor ejen kami semua diberi pengarahan bagaimana menjadi seorang HELPERyang baik.Nasehat sekaligus motivasi agar kami selamat sampai finish contract.(sungguh halus sekali mereka menyebut HELPER bukan MAID.)
"Tariyati, kesini kamu!" Pinta salah satu dari pegawai ejen."Majikanmu sudah datang."Sambungnya.
"Ya ...mam," jawabku. Entahlah tiba tiba saja rasa gemetar menyelubungi tubuhku,lidahku terasa kelu,seperti apakah kiranya majikanku,Baik kah atau sebaliknya.Kucoba untuk menenangkan diri dengan membaca ayat ayat Qur'an seingatku.Kemudian pegawai ejen itu membawaku ke ruang tamu dan berkata,"Tariyati ini majikanmu, setelah ini kamu ikut mereka dan bawa tas kamu!"
"Terimakasih mam,"jawabku dan kuberikan salam untuk majikanku,sambil kusunggingkan senyuman.
"Man on dai dai, sinsan. Ni hao."Mereka hanya menganggukkan kepala.Dalam hatiku cuma berdoa, mudah mudahan majikanku baik dan sabar.Kemudian kamimberanjak dari kantor ejen dan menuju kerumah majikan.
Di dalam mobil majikanku, kuhanya diam dan sesekali kudengar mereka berbicara dalam bahasa inggris.
Kemudian mam, tanya padaku,"Tari, can you speak english?"
Inilah pertama kali dalam hidupku, aku mendengar seseorang memanggil namaku dengan sebutan tari."Yes, but little." (inilah jawaban klasik orang indonesia,karena saya hanya sedikit mengerti bahasa inggris, yang sederhana, tapi kalau banyak saya tidak mengerti)
kemudian mam berkata, "Tari i has 2 son, my elder son, David 5 year and steven 3 year, when we reach at home, later i give you schedule work."
"Yes mam," Jawabku. Ya allah ternyata bekerja di luar negeri ini sungguh memerlukan di siplin yang sangat tinggi, harus pakai schedule work, seperti orang yang bekerja di kantor.Seperti apa kiranya schedule work, saya hanya bisa membayangkan , semua pekerjaan yang kulakukan mesti tepat waktu. Pelajaran berharga ke dua setelah sampai di hongkong.Segala sesuatu mesti harus direncanakan dan dipersiapkan dengan baik, sepeerti schedule work itu nanti. Tidak lama kemudian kami tiba di temopat parkir mobil, majikanku tinggal di kondomonium tierra verdee,tsing yi. Tepatnya di tingkat 51 paling atas sendiri.
jam sudah menunjukkan pukul 8 malam ketika kami tiba di tower 1, dan sebentar kemudian kami pun sudah sampai di rumah majikaku.Wah.... rumah yang begitu besar,dengan tata letak yang bagus dan rapi, sungguh kelihatan mewah seperti di hotel yang pernah kulihat di tv. Kulihat ada seorang nenek yang sedang menyiapkan makan malam, setelah menaruh barang barangku di kamar, akupun segera membantu di dapur, setelah semua makanan siap semua ditaruh dan disajikan di meja makan, setelah itu majikanku perempuan menaruh lauk, sayur dan semangkuk kecil nasi dan diberikan kepadaku sebagai jatah makan malamku dan aku disuruh makan di dapur, dan sebentar kemudian mereka makan sambil ngobrol, entah apa yang mereka bicarakan, mungkin begitulah adat dan tata cara mereka makan.
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12.30 malam, pekerjaan selesai dan akupun pergi tidur.Capek sekali hari ini, dan ini adalah hari pertamaku aku di hongkong. Ya alloh semoga aku selamat sampai finish contract, inilah doaku siang malam.

Sabtu, 26 Juni 2010


Kalau ada kesamaan nama, tempat kejadian, dan karakteristik, itu hanya secara kebetulan saja dan tanpa disengaja............................






HONGKONG MENJERIT........................






(Bagian satu)


............"tariyati visa kamu sudah turun 1-4-96 km terbang" sms dari mbak ayu sungguh membuat lega hatiku, berdebar karena ini adalah kali pertama aku bekerja keluar negeri sebagai tkw, gembira karena usai sudah penantianku, selama 7 bulan aku tinggal di penampungan atau training centre.


Mbak ayu, gadis manis berkulit bersih, berambut hitam dengan model potongan bob, orangnya garang, tapi sebenarnya tegas,disiplin,saya tahu dia hanya menjalankan tugasnya di PT TENAGA INDO SUPER, sebuah agen penyalur tenaga kerja ke luar negeri, dan karena sikapnya itulah banyak para tkw yang sungkan hormat padanya.
Mbak ayu pernah bilang, "negeri beton atau hongkong, mayoritas penduduknya adalah cina, dan menggunakan bahasa cantonese......"Terkadang rasa takut menggelayut dalam hatiku,bisakah saya bekomunikasi dengan baik kepada majikanku kelak, sedang aku hanya berpendidikan sampai smp, akan tetapi bila teringat adik lelaki satu satunya yang kupunya, timbul lagi semangatku.
"Basuki" adik satu satunya yang kupunya. Setelah bapak meninggal dunia 7 tahun yang lalu, ibulah yang menjadi tulang punggung keluarga kami.Ibuku pembuat dan penjual tempe.Adikku sekarang sudah kelas 2 smp.Yah..............aku harus mengambil alih tugas ibuku sebagai tulang punggung keluarga, dan hongkong adalah satu satunya harapanku, masa depanku, dan juga medan perangku untuk mengadu nasib..........
"Dik yati ini airnya di minum! Kok melamun apa sih yang kamu pikirkan?" tanya Mas dwi, sambil mengulurkan sebotol air mineral.
"gak ada apa apa kok ,Mas," jawabku lembut. "loh, tadi katanya mau ke toilet kok beli air?"
"Iya di sana tadi kebetulan ada toko, jadi aku beli air sama permen, nih... permen kesukaanmu!" sambil mengulurkan permen mas dwi tersenyum. Yah..... manis sekali senyumnya, dengan tali lalat di bibir atas, subhanallohsempurna sekali ciptaanMU! DWI YANTO nama lengkapnya, lelaki bertubuh atletis, tinggi, berkulit sawo matang, berambut ikal dengan topi yang tak pernah lepas dari kepalanya, masih kuliah di UNISKA Kediri, jurusan teknik pertanian semester 4, anak orang berada.Sungguh setiap wanita pasti kesengsem melihatnya.Banyak orang berkata," mas dwi hanya kasihan kepadaku, dia tidak sungguh sungguh mencintaiku." Dengan keadaan fisik serta materi, dia mempunyai banyak teman wanita, berapa banyak perempuan yang sudah dia pacari, tapi sedikitpun aku tidak peduli, malah saya semakin sayang padanya. Anjing menggonggong kafilah berlalu, itulah prinsip saya. Selagi dia tidak mau lepas dari saya, selagi itulah saya akan pertahankan cinta ini.... .
"Dik yati, jangan lupa kalau dah sampai nanti jangan lupa cepat kirim kabar!" kata mas dwi sembari duduk di sampingku.
"Ya mesti to mas...," jawabku sambil meneguk air "ada kerinduan yang dalam mas," hatiku mengguman.
"Mas dwi....."
"Ya....."
"Tolong ya, sering sering main ke rumah!"
"Jangan kuatir, jaga diri baik baik ya..! Aku mencintaimu!" sambil menatapku.
Entah bagaimana....., air mata inipun bergulir, tidak dapat aku bendung, setiap kali mas dwi melafazkan cinta, setiap itu juga hati ini berdebar. 2 kata yang membuat bulu kuduku merinding karena takut, takut akan kehilangan dia dan gembira tiada tara, karena ini adalah kali pertama dalam hidupku ,aku mencintai dan dicintai seorang lelaki. Masih segar dalam ingatanku, ketika pertama kali aku berjumpa di undangan pernikahan temanku, kebetulan rumahnya ada di depan rumah mas dwi. Saya dan mas dwi satu kampung, tapi kita gak pernah ketemu karena memang rumah mas dwi terletak di karanganyar kidulan sedang aku tinggal di karanganyar etanan.Ketika itu dia menyapa,"Enek cah anya o cah...."sambil tersenyum akupun berlalu, kemudian keesokan harinya setelah solad maghrib kamipun bertemu, yah..... sambil tersenyum dan menganggukkan kepala akupun berlalu.
Di depan rumahku ada sebuah pohon apel jawa.Apel yang berkulit hijau, dalamnya putih kental seperti susu, dan manis.Dan dikampungku hanya rumahku saja yang mempunyai pohon apel ini. dan di bawah pohon apel ini, almarhum bapakku membuat sebuah lincak*, untuk duduk duduk kalau malam sembari menunggu azan isyak.Biasanya kalau malam banyak anak anak muda yang suka cangkruk di sini.

2 tahun sudah aku bekerja di surabaya, tepatnya setelah lulus smp th 1993 lalu, aku bekerja di pabrik elecronic maspion. Karena krisis moneter, banyak kariyawannya yang di phk, termasuk aku.Akhirnya kuputuskan untuk sementara pulang kampung. "Yati sini lo ngobrol ngobrol........," sapa mini, mini adalah teman karibku sejak sekolah sd. "iya...,"jawabku singkat dan akupun segera bergabung dengan anak anak, cangkruk di bawah pohon apel.

"Yati, sini aku kenalin ini mas dwi, anak pak harun pak polisi.," kata mini.

"Oh....amualaikum mas dwi," sapaku.

"Waalaikum salam. namanya siapa? aku lupa," jawab mas dwi.

"Yati mas, tariyati.Bapakku bilang maknanya pertahanan yang baik."

"O....begitu," kemudian mas dwi tersenyum simpul.

"Dik yati...," tegur mas dwi, kontan membuyarkan lamunanku.

"Iya mas,..."

"Apa dik yati nantinya bisa menerima saya apa adanya?"

"Bisa asal kamu setia!"Mas dwipun tersenyum menatapku.
"Kalau boleh ku tahu, kenapa sih sampai 6 tahun bekerja di hongkong?Apa gak bisa dipendekin?Jadi 2 tahun saja. 6 tahun itu lumayan lama dik!"
"Mas, kalau bekerja di hongkong selama 6 tahun berturut turut satu majikan, akan dapat bonus 6 bulan gaji, mas! kan lumayan untuk nambah modal kerja kelak kalau kita sudah berumah tangga, lagi pula mas dwi kan kuliahnya belum selesai. Aku ingin sepulang dari hongkong nanti kamu sudah wisuda dan bekerja."(Ma'afkan aku mas, sebenarnya aku hanya ingin menguji kesetianmu, lagi pula kamu masih muda.Aku tahu masih banyak yang ingin kau gapai dan aku tidak ingin menjadi penyebab kesedihanmu karena menyesal tidak bisa menikmati masa muda,sedangkan aku sudah terbiasa bertarung dengan hidup, mengais rezeki, membantu keluargaku. Ma'afkan aku mas,........)
"Tariyati...,"Saya menoleh kearah suara itu, rupa rupanya mbak ayu sudah datang.
"Iya mbak ayu"
"Sebentar lagi kamu akan segera masuk dan chek in, ini pasport, visa dan juga kontrak kerja kamu.Jaga diri baik baik, semoga kamu selamat sampai finish contract. Ingat apapun yang akan terjadi usahakan untuk sabar dan bertahan, kalau sampai sana nanti jangan terpengaruh oleh peregaulan teman teman kamu yang gak bener. tadi saya sudah telpon ejen di hongkong,nanti kamu tunggu di depan restoran burger king!" papar mbak ayu.
"Iya mbak ayu, terimakasih."
".....Penerbangan AIR ASIA dari bandara juanda surabaya menuju bandara hongkong di persilakan untuk chek in...."suara dari pengeras suara itu sepertinya ingin mengingatkanku untuk segera siap siap meninggalkan kota surabaya......
"Mas dwi, saya segera masuk untuk chek in." air mata inipun tak dapat lagi ku bendung tumpah juga akhirnya.
" Iya.....hati hati," jawabnya lirih.
"Aku hanya menganggukkan kepala.tidak mampu menatapnya lagi."Ya allah sebegini besar rasa sayangku padanya." Setelah berpamitan, akupun segera masuk untuk chek in di bandara juanda Surabaya.Tiba tiba saja mas dwi memanggilku, dia berlari ke arahku kemudian meraih tanganku dan berkata," Dik yati jaga diri baik baik dan jangan lupakan aku ya!"
"Akupun mengangguk." dan kemudian dia melepaskan pegangan tangannya.(Astaghfirlloh hal azim....., kenapa saya selalu lemah dan kilaf di depannya.Mas dwei bukan mukhrimku, kenapa aku biarkan dia memegang tanganku.Ya allah ampunilah semua dosa dosa kami ya alllah.)

Langit di bandara juanda hari ini sangat cerah, secerah harapanku meraih kesuksesanku bekerja di hongkong.
"Bandara juanda ini sekaang ini menjadi bandara international, banyakkemudahan fasilitas di sediakan, termasuk penginapan, area parkir yang luas, mall, juga akses internet...." kata pak satpam. Tadi saya sempat mendengar pak satpam di pintu masuk chek in sedang menerangkan pada bule, bule entah dari mana akupun tak tahu.
Sambil menunggu yang lain chek in, masih ada waktu 15 menit sebelum naik pesawat, ku buka bungkusan dari ibuku, apakah gerangan isinya. Memang sengaja aku taruh bungkusan ini di tas yang aku pegang, karena memang ukurannya tidak terlalu besar dan agak ringan.
"Ya allah jilbab putih kepunyaan ibuku, "Saya tahu ibuku hanya memakai jilbab putih ini kalau hari hari tertentu saja, seperti ke pengajian dan waktu hari raya.
"Oh...ibuku, air mata inipun keluar berhamburan."
"Para penumpang AIR ASIA dipersilakan naik pesawat!"kata mbak pramugari itu sambil menyunggingkan senyuman.
Kulipat kembali jilbab putih ini, kumasukkan daklam tas.Kemudian akupun masuk dan segera bergegas naik pesawat.Ya allah ini adalah kali pertama aku naik pesawat,setelah mencari tempat duduk, ku pejamkan mata ini sambil berdoa'a,"Alhamdulilahhiladzii sakhora lanaa hadzaa waamaa kunnaa lahuumuqrinina wa'inna'ilarobbinaa lamanqolibuun. Segala puji bagi allah yang telah menyediakan kendaraan ini untuk kami, padahal kami tidak kuasa mengnedalikannya,dan kepada tuhan kelak kami akan kembali." Sebentar kemudian pesawat tinggal landas. Saya baru tahu kalau ternyata bila pesawat akan tinggal landas mengeluarkan bunyi gemuruh yang sangat memekakkan telinga, dan jantungkupun serasa mau keluar karena setelah itu pesawat pelan pelan berputar putar dan melesat ke atas, 30 menit kemudian perutkupun terasa mules, ketika aku mengintip di tirai jendela, kulihat hanya putih dan putih.Mungkin ini yang namanya awan, putih seperti es batu.Subhanalloh, betapa langit dibentangkan tanpa tiang.Kepalakupun pusing dan pusing.Kucoba untuk memejamkan mata dan membaca solawat nabi, tapi yang trbayang malah wajah ibuku, adikku juga mas dwi."Ya allah aku titipkan semua orang orang yang aku sayangi di tangaMU, karena engkaulah sebaik baik penjaga."Berangsur angsur rasa pusingkupun menghilang. Aku teringat akan bungkusan yang diberikan mas dwi, ketika dibandara tadi.berlahan lahan kubuka dan masyaalloh, ternyata isinya foto kami ketika kami rekreasi ke pantai popoh tulungagung dulu. Bagaimana mungkin dia masih menyimpan foto tiu, sedang dulu kami belum lagi jadian. Pantai popoh menyimpan sejuta kenangan.Ketika itu karang taruna di kampung kami mengadakan rekreasi ke pantai popoh. Mas dwi adalah pengurus karang taruna sebagai sekretaris,selain itu dia juga seorang pemain bola voli andalan di kampung kami. Dengan menyewa bis BARUNA, bis kecil kami, 35 orang berangkat pagi pagi ke pantai popoh, kami beremain air di pantai, bermain bola voli, bermain pasir, dan tak terasa senja pun menjelang. Kami semua duduk di pantai sambil menikmati matahari tenggelam, setelah itu kamipun pulang.
Di perjalanan, mungkin terlalu lelah bermain di pantai, kepalakupun pusing.Perutku terasa mual dan mungkin masuk angin lalu kemudian, akupun muntah.Ya allah tanpa ku sengaja muntahan itu tumpah ke mas dwi, yang kebetulan sedang berdiri di sampingku.Ma'afkan aku mas, dan preeeek.....aku tidak ingat apa apa lagi.
Mini bilang mas dwi yang ngopeni aku katika aku sedang pinsan.dia yang memijit kepalaku dan memberi minyak kayu outih, seisi bis pun panik.Setelah hampir 30 menit dan hampir sampai dirumah akupun tersadar, tapi kepalaku agak terasa pusing.Kemudian mas dwi mengantarku pulang.Dipapahnya aku, sambil jalan pelan pelan persis seperti orang yang baru melahirkan.Memang begitulah keadaanku, aku tidak mengada ngada,memang tubuhku terasa lemah sekali, perutku kosong dan lidahku terasa pahit.
Sampai di depan pintu rumah,ibukupun panik danuntunglah mas dwi mampu menenangkan ibuku.dan ibuku mengucapkan terima kasih pada mas dwi, sementara aku sudah terlelap.
Ya allah bila teringat kejadian itu sungguh rasa malu, takut, bingung, semua jadi satu.Ya allah ampuni kami dan bimbing kami, itulah doaku siang dan malam.
"Pesawat AIR ASIA dengan tujuan hongkong akan segera mendarat.silahkan memakai sabuk pengaman, tutup tirai jendela dan......." Suara pramugari itu membuyarkan lamunanku.4 jam sudah aku berada di angkasa, ketika aku mengintip di jendela yang ada hanya putih dan putih.Sekarang pesawat sudah mendarat, akupun sudah sampai di negeri beton ,Hongkong.Semua penumpang beranjak meninggalkan kursinya masing masing.tapi sungguh malang nasibku, beginilah orang kampung,karena aku tidak dapat membuka sabuk pengaman.Seorang pramugari datang, sambil tersenyum dia bertanya,"Ada yang bisa saya bantu?"
"Oh... ini lo... anu... kok sabuk pengamannya susah di buka ya?"
"Ma'af ya..., sebentar begini!" kemudian mbak pramugari itu memencet tanda press yang ada di bawah dan menarik talinya dan terbukalah sabuk pengaman ini.
"Terima kasih mbak," Ya allah sungguh jika aku melihat tanda press itu pasti aku sudah bisa membuka sabuk pengaman ini,mungkin aku kebanyakan melamun dari tadi, jadi seperti orang bego,pelajaran berharga saat hari pertama di hongkong."Jangan gugup, bertenang, dan berfikir!"
"Sekali lagi terima kasih mbak, sambil kuanggukkan kepala."
"Sama sama dan selamat jalan, " kata mbak pramugari itu sambil tersenyum.


- - - - - - - - - -