2 tahun sudah aku bekerja di surabaya, tepatnya setelah lulus smp th 1993 lalu, aku bekerja di pabrik elecronic maspion. Karena krisis moneter, banyak kariyawannya yang di phk, termasuk aku.Akhirnya kuputuskan untuk sementara pulang kampung. "Yati sini lo ngobrol ngobrol........," sapa mini, mini adalah teman karibku sejak sekolah sd. "iya...,"jawabku singkat dan akupun segera bergabung dengan anak anak, cangkruk di bawah pohon apel.
"Yati, sini aku kenalin ini mas dwi, anak pak harun pak polisi.," kata mini.
"Oh....amualaikum mas dwi," sapaku.
"Waalaikum salam. namanya siapa? aku lupa," jawab mas dwi.
"O....begitu," kemudian mas dwi tersenyum simpul.
"Dik yati...," tegur mas dwi, kontan membuyarkan lamunanku.
"Iya mas,..."
"Apa dik yati nantinya bisa menerima saya apa adanya?"
"Bisa asal kamu setia!"Mas dwipun tersenyum menatapku."Mas, kalau bekerja di hongkong selama 6 tahun berturut turut satu majikan, akan dapat bonus 6 bulan gaji, mas! kan lumayan untuk nambah modal kerja kelak kalau kita sudah berumah tangga, lagi pula mas dwi kan kuliahnya belum selesai. Aku ingin sepulang dari hongkong nanti kamu sudah wisuda dan bekerja."(Ma'afkan aku mas, sebenarnya aku hanya ingin menguji kesetianmu, lagi pula kamu masih muda.Aku tahu masih banyak yang ingin kau gapai dan aku tidak ingin menjadi penyebab kesedihanmu karena menyesal tidak bisa menikmati masa muda,sedangkan aku sudah terbiasa bertarung dengan hidup, mengais rezeki, membantu keluargaku. Ma'afkan aku mas,........)
"Tariyati...,"Saya menoleh kearah suara itu, rupa rupanya mbak ayu sudah datang.
"Iya mbak ayu"
"Sebentar lagi kamu akan segera masuk dan chek in, ini pasport, visa dan juga kontrak kerja kamu.Jaga diri baik baik, semoga kamu selamat sampai finish contract. Ingat apapun yang akan terjadi usahakan untuk sabar dan bertahan, kalau sampai sana nanti jangan terpengaruh oleh peregaulan teman teman kamu yang gak bener. tadi saya sudah telpon ejen di hongkong,nanti kamu tunggu di depan restoran burger king!" papar mbak ayu.
"Iya mbak ayu, terimakasih."
".....Penerbangan AIR ASIA dari bandara juanda surabaya menuju bandara hongkong di persilakan untuk chek in...."suara dari pengeras suara itu sepertinya ingin mengingatkanku untuk segera siap siap meninggalkan kota surabaya......
"Mas dwi, saya segera masuk untuk chek in." air mata inipun tak dapat lagi ku bendung tumpah juga akhirnya.
" Iya.....hati hati," jawabnya lirih.
"Aku hanya menganggukkan kepala.tidak mampu menatapnya lagi."Ya allah sebegini besar rasa sayangku padanya." Setelah berpamitan, akupun segera masuk untuk chek in di bandara juanda Surabaya.Tiba tiba saja mas dwi memanggilku, dia berlari ke arahku kemudian meraih tanganku dan berkata," Dik yati jaga diri baik baik dan jangan lupakan aku ya!"
"Akupun mengangguk." dan kemudian dia melepaskan pegangan tangannya.(Astaghfirlloh hal azim....., kenapa saya selalu lemah dan kilaf di depannya.Mas dwei bukan mukhrimku, kenapa aku biarkan dia memegang tanganku.Ya allah ampunilah semua dosa dosa kami ya alllah.)
Langit di bandara juanda hari ini sangat cerah, secerah harapanku meraih kesuksesanku bekerja di hongkong.
"Bandara juanda ini sekaang ini menjadi bandara international, banyakkemudahan fasilitas di sediakan, termasuk penginapan, area parkir yang luas, mall, juga akses internet...." kata pak satpam. Tadi saya sempat mendengar pak satpam di pintu masuk chek in sedang menerangkan pada bule, bule entah dari mana akupun tak tahu.
Sambil menunggu yang lain chek in, masih ada waktu 15 menit sebelum naik pesawat, ku buka bungkusan dari ibuku, apakah gerangan isinya. Memang sengaja aku taruh bungkusan ini di tas yang aku pegang, karena memang ukurannya tidak terlalu besar dan agak ringan.
"Ya allah jilbab putih kepunyaan ibuku, "Saya tahu ibuku hanya memakai jilbab putih ini kalau hari hari tertentu saja, seperti ke pengajian dan waktu hari raya.
"Oh...ibuku, air mata inipun keluar berhamburan."
"Para penumpang AIR ASIA dipersilakan naik pesawat!"kata mbak pramugari itu sambil menyunggingkan senyuman.
Kulipat kembali jilbab putih ini, kumasukkan daklam tas.Kemudian akupun masuk dan segera bergegas naik pesawat.Ya allah ini adalah kali pertama aku naik pesawat,setelah mencari tempat duduk, ku pejamkan mata ini sambil berdoa'a,"Alhamdulilahhiladzii sakhora lanaa hadzaa waamaa kunnaa lahuumuqrinina wa'inna'ilarobbinaa lamanqolibuun. Segala puji bagi allah yang telah menyediakan kendaraan ini untuk kami, padahal kami tidak kuasa mengnedalikannya,dan kepada tuhan kelak kami akan kembali." Sebentar kemudian pesawat tinggal landas. Saya baru tahu kalau ternyata bila pesawat akan tinggal landas mengeluarkan bunyi gemuruh yang sangat memekakkan telinga, dan jantungkupun serasa mau keluar karena setelah itu pesawat pelan pelan berputar putar dan melesat ke atas, 30 menit kemudian perutkupun terasa mules, ketika aku mengintip di tirai jendela, kulihat hanya putih dan putih.Mungkin ini yang namanya awan, putih seperti es batu.Subhanalloh, betapa langit dibentangkan tanpa tiang.Kepalakupun pusing dan pusing.Kucoba untuk memejamkan mata dan membaca solawat nabi, tapi yang trbayang malah wajah ibuku, adikku juga mas dwi."Ya allah aku titipkan semua orang orang yang aku sayangi di tangaMU, karena engkaulah sebaik baik penjaga."Berangsur angsur rasa pusingkupun menghilang. Aku teringat akan bungkusan yang diberikan mas dwi, ketika dibandara tadi.berlahan lahan kubuka dan masyaalloh, ternyata isinya foto kami ketika kami rekreasi ke pantai popoh tulungagung dulu. Bagaimana mungkin dia masih menyimpan foto tiu, sedang dulu kami belum lagi jadian. Pantai popoh menyimpan sejuta kenangan.Ketika itu karang taruna di kampung kami mengadakan rekreasi ke pantai popoh. Mas dwi adalah pengurus karang taruna sebagai sekretaris,selain itu dia juga seorang pemain bola voli andalan di kampung kami. Dengan menyewa bis BARUNA, bis kecil kami, 35 orang berangkat pagi pagi ke pantai popoh, kami beremain air di pantai, bermain bola voli, bermain pasir, dan tak terasa senja pun menjelang. Kami semua duduk di pantai sambil menikmati matahari tenggelam, setelah itu kamipun pulang.
Di perjalanan, mungkin terlalu lelah bermain di pantai, kepalakupun pusing.Perutku terasa mual dan mungkin masuk angin lalu kemudian, akupun muntah.Ya allah tanpa ku sengaja muntahan itu tumpah ke mas dwi, yang kebetulan sedang berdiri di sampingku.Ma'afkan aku mas, dan preeeek.....aku tidak ingat apa apa lagi.
Mini bilang mas dwi yang ngopeni aku katika aku sedang pinsan.dia yang memijit kepalaku dan memberi minyak kayu outih, seisi bis pun panik.Setelah hampir 30 menit dan hampir sampai dirumah akupun tersadar, tapi kepalaku agak terasa pusing.Kemudian mas dwi mengantarku pulang.Dipapahnya aku, sambil jalan pelan pelan persis seperti orang yang baru melahirkan.Memang begitulah keadaanku, aku tidak mengada ngada,memang tubuhku terasa lemah sekali, perutku kosong dan lidahku terasa pahit.
Sampai di depan pintu rumah,ibukupun panik danuntunglah mas dwi mampu menenangkan ibuku.dan ibuku mengucapkan terima kasih pada mas dwi, sementara aku sudah terlelap.
Ya allah bila teringat kejadian itu sungguh rasa malu, takut, bingung, semua jadi satu.Ya allah ampuni kami dan bimbing kami, itulah doaku siang dan malam.
"Pesawat AIR ASIA dengan tujuan hongkong akan segera mendarat.silahkan memakai sabuk pengaman, tutup tirai jendela dan......." Suara pramugari itu membuyarkan lamunanku.4 jam sudah aku berada di angkasa, ketika aku mengintip di jendela yang ada hanya putih dan putih.Sekarang pesawat sudah mendarat, akupun sudah sampai di negeri beton ,Hongkong.Semua penumpang beranjak meninggalkan kursinya masing masing.tapi sungguh malang nasibku, beginilah orang kampung,karena aku tidak dapat membuka sabuk pengaman.Seorang pramugari datang, sambil tersenyum dia bertanya,"Ada yang bisa saya bantu?"
"Oh... ini lo... anu... kok sabuk pengamannya susah di buka ya?"
"Ma'af ya..., sebentar begini!" kemudian mbak pramugari itu memencet tanda press yang ada di bawah dan menarik talinya dan terbukalah sabuk pengaman ini.
"Terima kasih mbak," Ya allah sungguh jika aku melihat tanda press itu pasti aku sudah bisa membuka sabuk pengaman ini,mungkin aku kebanyakan melamun dari tadi, jadi seperti orang bego,pelajaran berharga saat hari pertama di hongkong."Jangan gugup, bertenang, dan berfikir!"
"Sekali lagi terima kasih mbak, sambil kuanggukkan kepala."
"Sama sama dan selamat jalan, " kata mbak pramugari itu sambil tersenyum.
- - - - - - - - - -